Kalau ada satu bangunan di Medan yang langsung bikin orang teringat dengan sejarah dan budaya Melayu, jawabannya pasti Istana Maimun. Bangunan megah berwarna kuning keemasan ini sudah lama jadi ikon kota Medan. Banyak wisatawan bilang, belum lengkap rasanya liburan ke Medan kalau belum berkunjung ke istana peninggalan Kesultanan Deli ini. Selain arsitekturnya yang unik, Istana Maimun juga menyimpan cerita panjang tentang kejayaan Melayu Deli di masa lalu.
Begitu kamu masuk ke area istana, suasana sejarah langsung terasa. Bangunan utama berdiri megah dengan dominasi warna kuning—warna khas Melayu yang melambangkan kebesaran, kemuliaan, dan keagungan. Istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Deli ke-9, Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, dan selesai dua tahun kemudian. Dari sinilah nama Maimun diambil. Usianya memang sudah lebih dari satu abad, tapi pesona dan wibawanya tetap terjaga sampai sekarang.
Yang bikin Istana Maimun menarik adalah gaya arsitekturnya yang campur aduk tapi justru indah. Kalau kamu perhatikan, ada sentuhan arsitektur Melayu, Islam, Spanyol, India, bahkan Italia. Misalnya, bagian pintu dan jendela yang tinggi melengkung khas Eropa, tapi di dalamnya dipadukan dengan ornamen Melayu dan kaligrafi Islam. Perpaduan ini membuat istana terlihat unik, sekaligus menunjukkan betapa kosmopolitnya budaya Medan di masa lalu, karena memang kota ini jadi titik pertemuan berbagai bangsa.
Masuk ke dalam istana, kamu akan melihat ruang tamu utama yang luas dengan singgasana sultan di bagian tengah. Kursi megah berlapis kain kuning keemasan berdiri di bawah hiasan lampu gantung kristal. Ruangan ini dulunya dipakai untuk acara-acara penting kerajaan, mulai dari penobatan sampai menerima tamu dari berbagai negara. Sekarang, ruangan ini jadi spot favorit wisatawan untuk foto-foto. Bahkan pengunjung bisa menyewa pakaian adat Melayu Deli dan berpose di singgasana layaknya seorang sultan atau permaisuri. Rasanya seru banget, apalagi kalau kamu datang berdua atau bersama teman, bisa jadi kenangan unik dari Medan.
Selain singgasana, bagian dalam istana juga menyimpan berbagai koleksi bersejarah. Ada foto-foto keluarga kerajaan, senjata tradisional seperti keris dan tombak, hingga perabotan antik peninggalan masa kolonial Belanda. Dari benda-benda ini, kita bisa melihat bagaimana kehidupan para bangsawan Deli dulu. Meski beberapa ruangan sudah tidak difungsikan, suasananya tetap membawa kita membayangkan kemewahan istana di masa lampau.
Bagian luar istana nggak kalah menarik. Halamannya luas dan sering dipakai untuk berbagai kegiatan, mulai dari pertunjukan seni, festival budaya, sampai tempat nongkrong warga sekitar. Dari halaman ini, kamu juga bisa melihat dengan jelas bentuk arsitektur istana yang terdiri dari dua lantai dengan banyak jendela besar. Di sore hari, cahaya matahari yang jatuh ke dinding kuning istana menciptakan pemandangan yang indah dan hangat. Banyak traveler sengaja datang di waktu ini untuk mendapatkan foto terbaik.
Lokasi Istana Maimun sendiri sangat strategis, berada di pusat kota Medan dan dekat dengan Masjid Raya Al-Mashun. Jadi, kamu bisa sekalian jalan kaki dari satu destinasi ke destinasi lain. Biasanya, turis akan menggabungkan kunjungan ke Istana Maimun dengan city walk sejarah Medan. Rutenya sederhana, tapi penuh dengan cerita yang menarik.
Bagi warga Medan, Istana Maimun bukan sekadar bangunan tua, tapi simbol identitas. Istana ini jadi pengingat akan masa kejayaan Melayu Deli, yang pernah berjaya sebagai salah satu kerajaan besar di Sumatera. Di sisi lain, istana juga jadi bukti sejarah bagaimana budaya lokal berpadu dengan pengaruh asing, menghasilkan warisan arsitektur yang unik dan megah.
Buat traveler, kunjungan ke Istana Maimun bisa memberikan pengalaman yang lebih dari sekadar wisata foto. Kamu bisa belajar tentang sejarah, merasakan atmosfer kebangsawanan Melayu, sekaligus menikmati keindahan arsitektur klasik. Dengan tiket masuk yang cukup terjangkau, pengalaman ini jelas sepadan. Dan yang paling penting, kamu bisa pulang dengan cerita baru yang mungkin nggak akan kamu temukan di tempat lain.
Eksplorasi Istana Maimun juga bisa jadi cara menyelami karakter Medan lebih dalam. Kota ini terkenal multikultur, dihuni oleh berbagai etnis seperti Melayu, Batak, Jawa, Tionghoa, hingga India. Dan semua itu seakan tercermin dalam wajah istana ini—bangunan yang kaya warna, kaya makna, dan tetap tegak berdiri meskipun waktu terus berjalan.
Jadi, kalau kamu berkunjung ke Medan, jangan sampai melewatkan kesempatan untuk datang ke Istana Maimun. Rasakan sendiri aura sejarahnya, ambil foto di singgasana, dan nikmati cerita panjang tentang kejayaan Melayu Deli. Karena pada akhirnya, istana ini bukan cuma destinasi wisata, tapi juga simbol kebanggaan yang menjembatani masa lalu, masa kini, dan masa depan kota Medan.