Kalau kamu berlibur ke Yogyakarta, belum lengkap rasanya kalau nggak mampir ke Pasar Beringharjo. Pasar ini bukan sekadar tempat belanja biasa, tapi juga bagian penting dari sejarah Jogja. Berdiri sejak tahun 1758, Beringharjo sudah jadi saksi perkembangan kota ini dari masa ke masa. Nggak heran kalau pasar ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Begitu masuk ke area pasar, suasananya langsung terasa khas. Deretan pedagang menawarkan aneka barang dagangan dengan harga yang ramah di kantong. Mulai dari batik, kain tradisional, baju, tas, sandal, kerajinan tangan, hingga oleh-oleh makanan seperti bakpia atau geplak—semuanya ada di sini. Dan yang paling seru? Kamu bisa nawar! Ini yang bikin belanja di Beringharjo jadi pengalaman seru yang nggak akan kamu dapatkan di pusat perbelanjaan modern.
Salah satu tips penting saat belanja di Beringharjo adalah jangan malu untuk tawar-menawar harga. Umumnya, harga yang ditawarkan pedagang masih bisa diturunkan cukup jauh, apalagi kalau kamu beli dalam jumlah banyak. Misalnya, kalau kamu mau beli batik, coba mulai nawar dari 60% harga yang disebutkan pedagang. Kalau pintar negosiasi, kamu bisa dapat harga yang benar-benar murah tanpa mengurangi kualitas barang.
Yang bikin menarik, batik di Pasar Beringharjo tersedia dalam berbagai macam variasi. Ada batik tulis, batik cap, sampai batik printing dengan motif tradisional maupun modern. Harganya bervariasi, mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah, tergantung bahan dan teknik pembuatannya. Jadi, sesuaikan pilihan dengan budget dan kebutuhanmu.
Selain batik, ada juga banyak stand yang menjual barang antik dan unik. Kalau kamu suka berburu pernak-pernik vintage seperti uang kuno, kamera lawas, atau aksesoris jadul, bagian belakang Pasar Beringharjo wajib kamu datangi. Rasanya seperti masuk ke dunia lain yang penuh dengan barang-barang bersejarah. Tentu saja, di sini juga berlaku hukum tak tertulis: jangan ragu menawar!
Kalau sudah puas belanja, jangan lupa mampir ke bagian pasar yang menjual makanan tradisional. Kamu bisa menemukan aneka jajanan khas Jogja seperti jenang, tiwul, cenil, sampai aneka keripik dan kue tradisional. Harga jajanan di sini juga relatif murah, dan sering kali kamu bisa mencicipi sedikit sebelum membeli. Cocok banget buat oleh-oleh atau sekadar camilan sepanjang perjalananmu di Jogja.
Belanja di Pasar Beringharjo juga punya kelebihan lain: lokasinya strategis. Letaknya persis di ujung selatan Jalan Malioboro, jadi kamu bisa sekalian jalan-jalan menikmati keramaian Malioboro setelah puas berburu barang murah. Banyak juga becak dan andong yang siap mengantarkanmu berkeliling area sekitar.
Tips tambahan buat kamu yang mau belanja lebih nyaman: usahakan datang pagi-pagi. Selain cuaca masih sejuk, kondisi pasar juga belum terlalu ramai sehingga kamu bisa lebih leluasa memilih barang. Plus, penjual biasanya lebih ‘adem’ di pagi hari dan lebih mudah kasih harga bagus ke pembeli pertama.
Oh ya, pastikan juga kamu membawa uang tunai dalam pecahan kecil. Meskipun sekarang beberapa toko di Beringharjo sudah menerima pembayaran non-tunai, banyak pedagang kecil yang masih lebih nyaman transaksi cash. Ini juga mempermudah kamu dalam tawar-menawar, karena bisa langsung kasih uang pas sesuai kesepakatan harga.
Belanja di Pasar Beringharjo bukan cuma soal mendapatkan barang murah. Lebih dari itu, kamu akan merasakan pengalaman otentik yang penuh interaksi hangat dengan para pedagang lokal. Dari sekadar berbincang soal batik, tertawa saat tawar-menawar, sampai mencicipi jajanan tradisional—semuanya adalah bagian dari petualanganmu menikmati wajah asli Yogyakarta.
Jadi, kalau liburan ke Jogja, pastikan Pasar Beringharjo masuk dalam daftar kunjunganmu. Siapkan stamina, siapkan uang tunai, dan siapkan juga senyum serta kelihaianmu menawar. Selamat berburu barang murah dan menikmati serunya berinteraksi di tengah hiruk-pikuk pasar tradisional Jogja!