Kalau kamu berencana jalan-jalan ke Yogyakarta, salah satu cara paling praktis dan hemat buat keliling kota adalah naik Trans Jogja. Bus berwarna hijau-kuning ini jadi andalan banyak wisatawan dan warga lokal buat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Selain tarifnya super terjangkau, rutenya juga cukup luas, menjangkau banyak destinasi wisata terkenal di Jogja.
Begitu sampai di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) atau Stasiun Tugu, kamu bisa langsung naik Trans Jogja untuk menuju pusat kota. Tiket sekali jalan cuma Rp3.500, lho! Bahkan, dengan tiket yang sama, kamu bisa transit di shelter mana saja selama belum keluar dari area halte. Sistem ini bener-bener memudahkan traveler yang ingin mengunjungi banyak tempat tanpa harus keluar banyak ongkos.
Untuk naik Trans Jogja, kamu harus tahu dulu soal sistem shelter. Nggak semua halte di jalan bisa digunakan untuk naik-turun penumpang. Kamu harus naik dari shelter resmi yang biasanya berupa bangunan kecil dengan papan petunjuk jalur bus. Di sini, petugas akan membantu kamu membayar tiket dan memberi tahu bus mana yang perlu kamu ambil sesuai tujuanmu. Jadi, jangan ragu untuk bertanya ya kalau bingung!
Rute Trans Jogja cukup banyak, ditandai dengan kode angka dan huruf seperti 1A, 2B, 3A, 4B, dan seterusnya. Misalnya, kalau kamu mau dari Malioboro ke Prambanan, kamu bisa naik jalur 1A. Atau kalau mau ke Terminal Giwangan dari sekitar UGM, kamu bisa naik jalur 2A. Pastikan cek peta rute yang biasanya dipajang di shelter atau kamu bisa lihat dari aplikasi online seperti Google Maps atau aplikasi khusus Trans Jogja yang sudah tersedia di Playstore dan Appstore.
Biar lebih nyaman, usahakan berangkat pagi atau sore hari. Di jam-jam ini, cuaca Jogja relatif lebih bersahabat, apalagi kalau kamu harus jalan kaki sedikit dari shelter ke tempat wisata tujuanmu. Hindari jam-jam sibuk seperti sekitar pukul 07.00-09.00 dan 16.00-18.00 karena bus bisa cukup padat oleh para pekerja atau pelajar. Tapi jangan khawatir, frekuensi bus biasanya cukup rapat, sekitar 10–15 menit sekali di jam normal.
Trans Jogja juga cukup nyaman, lho. Bus-busnya ber-AC, tempat duduknya bersih, dan ada ruang prioritas buat lansia atau penyandang disabilitas. Sopir dan petugas di dalam bus juga ramah-ramah, jadi kamu bisa merasa aman selama perjalanan.
Kalau kamu jalan-jalan ke banyak tempat dalam satu hari, jangan lupa manfaatkan sistem transit. Misalnya, dari Malioboro mau ke Taman Sari, kamu bisa naik jalur 1A sampai Terminal Umbulharjo, lalu transit ke jalur 3A yang lewat dekat Taman Sari. Dengan tiket yang sama, kamu nggak perlu bayar lagi asal nggak keluar shelter.
Tips penting lainnya, siapin uang pas atau pakai kartu e-money. Sekarang sebagian besar shelter sudah menerima pembayaran non-tunai menggunakan kartu elektronik seperti TapCash, e-money, Brizzi, dan lainnya. Ini lebih praktis dan menghemat waktu, apalagi kalau antrean lagi panjang.
Kalau kamu bawa banyak barang atau belanjaan, tenang aja. Bus Trans Jogja punya bagasi kecil di atas kursi untuk tas-tas kecil. Tapi kalau barangmu besar, lebih baik jaga supaya nggak mengganggu penumpang lain.
Selama naik Trans Jogja, kamu juga bisa sekalian menikmati suasana kota Jogja dari jendela bus. Mulai dari hiruk-pikuk Malioboro, kesibukan sekitar kampus UGM, hingga pemandangan hijau di daerah Prambanan. Rasanya seru banget, apalagi buat kamu yang pengen ngerasain vibe Jogja secara lebih autentik.
Dengan semua kelebihan ini, nggak heran kalau Trans Jogja jadi pilihan favorit buat para backpacker dan traveler budget. Selain murah, pengalaman naik transportasi umum seperti ini juga memberi kesan tersendiri selama liburanmu. Plus, kamu jadi lebih dekat dengan keseharian warga lokal Jogja.
Jadi, kalau kamu mau liburan hemat, nyaman, dan tetap bisa menjelajahi banyak tempat seru di Jogja, jangan ragu buat pilih Trans Jogja sebagai transportasimu. Cukup siapkan itinerary yang jelas, pelajari rute dasar, dan nikmati petualangan seru berkeliling Jogja dengan cara yang berbeda!
