Keliling Bali dengan motor adalah salah satu cara terbaik untuk menikmati keindahan pulau ini dengan lebih dekat, fleksibel, dan hemat. Dari pengalaman pribadi sebagai traveler, naik motor di Bali memberi sensasi yang berbeda dibandingkan menggunakan mobil atau ikut tur. Angin pantai, jalan-jalan kecil yang belum tentu bisa dilewati kendaraan besar, sampai momen-momen spontan yang nggak terduga, semuanya jadi bagian dari petualangan tak terlupakan.
Pertama kali saya menyewa motor di Bali adalah saat liburan solo beberapa tahun lalu. Awalnya agak ragu, karena belum tahu rute dan kondisi jalan. Tapi setelah mencobanya, saya malah ketagihan. Rasanya seperti punya kebebasan tanpa batas. Bisa berhenti kapan saja, mampir ke warung pinggir jalan, atau sekadar duduk di pinggir pantai sambil menikmati matahari terbenam tanpa harus khawatir sopir nungguin.
Salah satu keuntungan utama menyewa motor adalah efisiensi waktu dan biaya. Harga sewa motor di Bali cukup terjangkau, berkisar antara Rp50.000 hingga Rp100.000 per hari tergantung jenis motor dan lokasi rental. Bahkan, kalau kamu sewa untuk beberapa hari sekaligus, biasanya ada diskon tambahan. Bensin pun relatif murah dan mudah ditemukan. Dalam satu hari, kamu bisa menjelajahi beberapa tempat sekaligus tanpa harus menunggu atau mengatur jadwal dengan orang lain.
Tapi, biar pengalaman keliling Bali dengan motor tetap nyaman dan aman, ada beberapa tips penting yang perlu kamu tahu. Pertama, pilih tempat rental motor yang terpercaya. Jangan hanya tergiur harga murah. Pastikan motornya dalam kondisi baik, rem dan lampunya berfungsi, dan ban tidak botak. Kamu juga wajib minta helm standar dan STNK asli. Banyak rental motor yang bisa dipesan secara online, bahkan diantar langsung ke hotel kamu.
Kedua, pelajari rute sebelum berangkat. Walaupun Google Maps sangat membantu, tetap penting punya gambaran umum ke mana kamu akan pergi. Beberapa daerah di Bali seperti Ubud, Bedugul, atau daerah pegunungan punya jalan yang menanjak dan berkelok. Kalau kamu belum terbiasa, lebih baik hindari perjalanan malam hari di daerah yang sepi atau minim penerangan.
Ketiga, jaga etika berkendara. Di Bali, lalu lintas bisa agak semrawut di beberapa titik wisata seperti Kuta, Seminyak, atau Denpasar. Sering-seringlah pakai klakson pelan untuk memberi tanda saat mendahului atau belok. Jangan lupa pakai helm, bawa SIM C, dan kalau kamu bukan WNI, pastikan kamu punya SIM Internasional. Petugas polisi cukup sering mengadakan razia di jalur-jalur wisata.
Selain itu, jangan terlalu banyak membawa barang. Pakai tas ransel ringan dan hindari membawa koper besar. Kalau memang harus membawa barang banyak, lebih baik titip di penginapan atau sewa motor yang ada bagasi besarnya. Dan satu lagi yang nggak kalah penting: jaga stamina dan jangan memaksakan diri. Kalau lelah, istirahat dulu di warung atau tempat teduh. Liburan bukan lomba, jadi nikmati saja setiap perjalanannya.
Berkeliling Bali dengan motor juga membuka kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat tersembunyi yang sering luput dari turis. Seperti pantai-pantai kecil di balik bukit, kafe pinggir sawah, atau pura kecil di desa-desa yang tenang. Kamu bisa lebih banyak berinteraksi dengan warga lokal, mencicipi makanan khas di warung sederhana, atau sekadar menikmati suasana Bali yang masih asri.
Kesimpulannya, menyewa motor adalah cara yang hemat, seru, dan fleksibel untuk menikmati Bali dari sisi yang berbeda. Selama kamu mempersiapkan diri dengan baik dan tetap berhati-hati di jalan, pengalaman ini bisa jadi salah satu highlight selama liburanmu di Pulau Dewata. Jadi, kalau kamu berencana ke Bali dan ingin lebih bebas menjelajah, cobalah keliling pakai motor. Siapa tahu, kamu akan menemukan Bali yang belum pernah kamu lihat sebelumnya.