Kalau kamu pencinta kopi sejati, nama Kopi Sidikalang pasti sudah tidak asing lagi. Kopi ini berasal dari daerah pegunungan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara—sebuah wilayah yang berada di ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut. Dengan kondisi tanah yang subur dan udara yang sejuk, tak heran jika kopi dari daerah ini punya kualitas yang luar biasa.
Kesan pertama saat mencium aroma kopi Sidikalang adalah… nendang! Aromanya kuat, khas, dan menggoda. Bahkan sebelum menyeruputnya, aroma tersebut sudah cukup membuatmu ingin cepat-cepat menyeduh dan menikmatinya dalam cangkir hangat. Yang membedakan kopi Sidikalang dengan kopi dari daerah lain adalah tingkat keasaman yang rendah, tapi cita rasa pahitnya terasa mantap dan tidak menyengat. Sensasi rasa seperti ini membuat kopi Sidikalang cocok bagi penikmat kopi klasik yang menginginkan kekuatan rasa tanpa rasa asam yang berlebihan.
Bicara soal kenikmatan kopi Sidikalang, tentu tidak bisa dilepaskan dari proses produksinya yang masih mempertahankan cara tradisional. Petani kopi di sana dengan sabar memetik biji kopi secara selektif, hanya memilih biji merah yang matang sempurna. Setelah itu, biji kopi diproses dengan cara yang dikenal sebagai wet process atau washed, di mana biji kopi dicuci terlebih dahulu sebelum dikeringkan. Proses ini memastikan rasa kopi tetap bersih dan tidak tercampur dengan rasa-rasa asing.
Menariknya, di Sidikalang kamu bisa merasakan langsung pengalaman menikmati kopi dari sumber aslinya. Banyak kedai kopi lokal yang menyajikan kopi dengan berbagai metode seduh, mulai dari tubruk, French press, hingga V60. Kalau ingin lebih dalam lagi, kamu bisa mengunjungi kebun kopi dan melihat langsung bagaimana proses dari biji ke cangkir itu berlangsung. Beberapa petani bahkan membuka tur kecil-kecilan untuk wisatawan yang ingin tahu lebih banyak tentang kopi.
Kopi Sidikalang tidak hanya dinikmati di Sumatera Utara saja. Ketenarannya sudah merambah hingga luar negeri. Beberapa kafe di Jepang, Eropa, dan bahkan Amerika sudah mulai menyajikan kopi Sidikalang sebagai menu pilihan karena kualitasnya yang dinilai setara dengan kopi-kopi premium dunia seperti kopi Blue Mountain dari Jamaika atau kopi Colombia. Keunggulan dari kopi Sidikalang terletak pada body-nya yang tebal namun tetap lembut di lidah. Inilah yang membuat banyak coffee roaster jatuh hati pada kopi asal Dairi ini.
Bagi masyarakat lokal, kopi Sidikalang bukan sekadar minuman, melainkan bagian dari budaya. Duduk santai di teras rumah sambil menyeruput kopi hangat sudah menjadi kebiasaan turun-temurun. Ada kebahagiaan sederhana yang lahir dari obrolan ringan ditemani kopi lokal, terutama di pagi hari saat kabut masih menggantung di perbukitan Dairi.
Kalau kamu sedang berkunjung ke Sumatera Utara, sempatkanlah mampir ke Sidikalang. Jangan lupa beli biji kopi atau bubuk kopi asli dari petani lokal untuk oleh-oleh. Aroma kopi Sidikalang akan jadi kenangan yang menempel lama di ingatan, bahkan ketika kamu sudah kembali ke rumah. Tidak perlu menjadi barista profesional untuk bisa menikmati kopi ini, cukup air panas, cangkir, dan waktu yang tenang.
Jadi, kenapa kopi Sidikalang disebut “aromanya nendang”? Karena dari ciuman pertama hingga tegukan terakhir, kopi ini memberikan pengalaman rasa yang kuat dan memuaskan. Ia tidak hanya menyentuh lidah, tapi juga membangkitkan semangat dan menghadirkan kehangatan yang khas. Di tengah maraknya kopi-kopi modern, Sidikalang tetap menjadi bintang dengan kesederhanaannya yang elegan. (Foto: Samer Daboul)